Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fenomena Liverpool dari Monster Menjadi Cebol: Simak 6 Penyebab Utama Kemunduran

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Ekspresi pemain Liverpool Trent Alexander-Arnold dan rekan-rekannya usai dikalahkan Chelsea dalam pertandingan Liga Inggris di Anfield, Liverpool, 5 Maret 2021. Pool via REUTERS/Laurence Griffiths
Ekspresi pemain Liverpool Trent Alexander-Arnold dan rekan-rekannya usai dikalahkan Chelsea dalam pertandingan Liga Inggris di Anfield, Liverpool, 5 Maret 2021. Pool via REUTERS/Laurence Griffiths
Iklan

TEMPO.CO, JakartaLiverpool mengalami kemerosotan luar biasa di Liga Inggris. Dari tim juara yang tampil sangat dominan, mereka kini menjadi tim papan tengah yang bahkan akan sulit meraih tiket Liga Champions musim depan.

Musim lalu, Liverpool meraih gelar ke-19, yang pertama sejak 1990. Mereka melakukannya dengan sangat bergaya: unggul 18 poin dari Manchester City dan memastikan gelar itu dengan rekor paling awal yakni dengan tujuh laga tersisa.

Musim ini, keperkasaan mereka seolah menguap. Mereka baru saja mengalami enam kekalahan beruntun di kandang sendiri, yang terburuk yang pernah dialami dalam sejarah mereka. Kekalahan kandang itu menjadi lebih terasa pukulannya karena mereka tak terkalahkan di tempat sama dalam 68 laga selama 4 tahun terakhir.

Musim ini, tim asuhan Jurgen Klopp itu sudah kalah 9 kali dan seri 7 kali dari 28 laga yang dijalaninya di Liga Inggris. The Reds hanya menempati posisi kedelapan klasemen dengan nilai 43. Mereka kini tertinggal 7 poin dari Chelsea yang ada di posisi empat besar, yang menjanjikan tiket ke Liga Champions musim depan.

Apa yang salah dengan Liverpool? Reuters menampilkan analisisnya, dengan mengumpulkan pendapat dari para wartawan olahraganya di seluruh dunia. Inilah poin-poin selengkapnya:

Monster Menjadi Cebol

Ekspresi penyerang Liverpool Mohamed Salah dan Roberto Firmino, setelah gagal membobol gawang Newcastle United dalam pertandingan Liga Inggris di St James' Park, Newcastle, 31 Desember 2020. Liverpool bermain imbang 0-0 dengan Newcastle United. Pool via REUTERS/Peter Powell

Jurgen Klopp sering berbicara tentang preferensinya untuk mengoperasikan skuad yang kecil. Hal itu berguna untuk menjaga mental, menjaga pengertian di lapangan, juga untuk membantu menerapkan pendekatan permainan yang terus mengandalkan permainan menekan tanpa henti.

Pendekatan itu berhasil pada musim lalu da musim sebelumnya, saat menjadi juara Liga Champions dan Liga Inggris. Mereka seolah menjadi monster bagi musuh-musuhnya.

Namun pendekatan yang begitu intens terbukti berdampak pada tubuh para pemain yang menua. Dari starting eleven final Liga Champions 2018, hanya Dejan Lovren yang tidak lagi berada di klub. Para pemain lain masih menjadi andalan. Dan mereka, yang umumnya tak muda lagi, tapi terus dipacu dan dipacu lagi untuk memainkan pola yang menguras tenaga.

Hasilnya, banyak pemain cedera. Di lapangan, permainan mereka tak lagi seefektif sebelumnya. Seperti yang dikatakan mantan pemain mereka Jamie Carragher di Sky Sports, "mentalitas monster" di klub itu berubah menjadi "mentalitas cebol'.

Baca Juga: Liverpool Terpuruk, Deja Vu Klopp di Dortmund

Klopp yang Konservatif, Tiada Rotasi

Pemain Liverpool Mohamed Salah. REUTERS/Clive Brunskill

Pelatih Jurgen Klopp cenderung konservatif dalam memilih skuadnya. Ia percaya pada ramuan yang sudah terbukti berhasil dan tak berani mencoba alternatif baru untuk mengantisipasi tantangan baru. Ia sangat jarang melakukan rotasi pemain.

Desember lalu contohnya. Klopp berbicara tentang tekanan dari jadwal padat akhir tahun. Namun, ia tetap memainkan Mohamed Salah dalam pertandingan Liga Champions melawan Midtjylland yang sudah tak berpengaruh. Padahal penyerang Mesir itu sudah bermain 18 kali dari 20 laga Liverpool sepanjang musim itu.

Salah mencetak gol dan memastikan skor jadi 1-1. Ia juga memastikan diri menjadi pencetak gol terbanyak klub di Liga Champions. Tetapi dari sudut pandang jangka panjang, laga itu menjadi salah satu kesalahan Klopp. Ia melewatkan kesempatan memberi istirahat yang layak buat Salah dalam periode yang padat. Selain Salah, Trent Alexander-Arnold, Fabinho, dan Diogo Jota seharusnya diistirahatkan saja.

Skuad tim utama itu, yang telah bermain dengan intensitas tinggi selama dua atau tiga musim sebelumnya, sekarang terlihat letih. Namun, sebelum kemerosotan itu terjadi, Klopp terlihat sangat berhati-hati untuk memberikan istirahat yang memadai bagi pasukan utamanya.

Ia juga tak memberi ruang yang cukup bagi pemain pelapis, seperti Divock Origi, untuk membuktikan diri. Putusan-putusan untuk tak memberi ruang untuk rotasi tim itu, kini mulai terasa efeknya.

Selanjutnya: Salah Rekrut dan Gagal Adaptasi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Liga Inggris Masuki Pekan Terakhir: Simak Jadwal Sisa, Klasemen, dan Peta Persaingan Perebutan Gelar Juara

3 jam lalu

Logo Liga Inggris.
Liga Inggris Masuki Pekan Terakhir: Simak Jadwal Sisa, Klasemen, dan Peta Persaingan Perebutan Gelar Juara

Kompetisi Liga Inggris memasuki pekan terakhir. Persaingan berebut gelar juara masih berlangsung sengit antara Manchester City dan Arsenal.


Liga Inggris Malam Ini: Ange Postecoglou Heran Ada Fans yang Harapkan Tottenham Hotspur Kalah dari Manchester City

3 jam lalu

Ange Postecoglou. REUTERS/Russell Cheyne/File Photo
Liga Inggris Malam Ini: Ange Postecoglou Heran Ada Fans yang Harapkan Tottenham Hotspur Kalah dari Manchester City

Pelatih Tottenham Hotspur Ange Postecoglou mengatakan bahwa ia tidak dapat memahami fans yang mengharapkan kekalahan dari Manchester City,


Tottenham Hotspur vs Manchester City: Pemain Arsenal Kai Havertz Mendadak Jadi Pendukung Spurs, Paul Merson Bahkan Janjikan Tato

4 jam lalu

Pemain Arsenal, Kai Havertz. Reuters/Matthew Childs
Tottenham Hotspur vs Manchester City: Pemain Arsenal Kai Havertz Mendadak Jadi Pendukung Spurs, Paul Merson Bahkan Janjikan Tato

Arsenal, yang biasanya menjadi rival terberat Tottenham Hotspur, akan berubah menjadi pendukung berat saat Spurs melawan Manchester City malam ini.


Hadapi Man City di Liga Inggris Malam Ini, Banyak Pendukung Tottenham Hotspur Tak Mau Timnya Menang karena Takut Arsenal Juara

4 jam lalu

Tottenham Hotspur. Action Images via Reuters/Paul Childs.
Hadapi Man City di Liga Inggris Malam Ini, Banyak Pendukung Tottenham Hotspur Tak Mau Timnya Menang karena Takut Arsenal Juara

Pendukung Tottenham Hotspur berada dalam dilema berat saat timnya menjamu Manchester City dalam laga tunda Liga Inggris.


Klasemen dan Top Skor Liga Inggris setelah Liverpool Ditahan Aston Villa 3-3 di Pekan Ke-37

5 jam lalu

Liverpool. REUTERS/David Klein
Klasemen dan Top Skor Liga Inggris setelah Liverpool Ditahan Aston Villa 3-3 di Pekan Ke-37

Liverpool bermain imbang 3-3 dengan Aston Villa dalam matchday ke-37 Liga Inggris. Simak klasemen terkini dan top skornya.


Arsenal Masih Berpeluang Juara Liga Inggris, Mikel Arteta Berharap Keajaiban pada Pekan Terakhir

1 hari lalu

Pelatih Arsenal Mikel Arteta. Twitter @Arsenal.
Arsenal Masih Berpeluang Juara Liga Inggris, Mikel Arteta Berharap Keajaiban pada Pekan Terakhir

Arsenal meraih hasil positif saat bertandang ke markas Manchester United, Old Trafford, pada Minggu, 12 Mei 2024. Bagaimana optimisme Mikel Arteta?


Wayne Rooney: Pemain Manchester United Terlihat Tak Ingin Bermain untuk Erik Ten Hag

1 hari lalu

Wayne Rooney: Pemain Manchester United Terlihat Tak Ingin Bermain untuk Erik Ten Hag

Wayne Rooney menilai para pemain Manchester United tidak menunjukkan sikap ingin bermain untuk Erik ten Hag menjelang akhir Liga Inggris musim ini.


Prediksi Aston Villa vs Liverpool di Liga Inggris Malam Ini: Jadwal, H2H, Kondisi Tim, Perkiraan Formasi

1 hari lalu

Prediksi Aston Villa vs Liverpool di Liga Inggris Malam Ini: Jadwal, H2H, Kondisi Tim, Perkiraan Formasi

Duel Aston Villa vs Liverpool akan tersaji pada laga pekan ke-37 Liga Inggris atau Premier League musim 2023-2024.


Kata Mikel Arteta setelah Arsenal Kalahkan MU dan Pastikan Perebutan Gelar Liga Inggris Berlangsung hingga Hari Terakhir

1 hari lalu

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta. | REUTERS/Andrew Boyers.
Kata Mikel Arteta setelah Arsenal Kalahkan MU dan Pastikan Perebutan Gelar Liga Inggris Berlangsung hingga Hari Terakhir

Pelatih Arsenal Mikel Arteta mengungkapkan kegembiraannya setelah timnya menang 1-0 atas Manchester United dalam pertandingan Liga Inggris pekan 37.


Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-37: Arsenal Kembali ke Puncak usai Kalahkan MU, Manchester City Masih dalam Kondisi Lebih Diuntungkan

1 hari lalu

Pemain Arsenal, Leandro Trossard. REUTERS/Dylan Martinez
Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-37: Arsenal Kembali ke Puncak usai Kalahkan MU, Manchester City Masih dalam Kondisi Lebih Diuntungkan

Arsenal kembali naik ke puncak klasemen Liga Inggris setelah menekuk Manchester United (MU) dengan skor 1-0 pada pekan ke-37.